Selasa, 08 Januari 2013

STRUKTUR SOSIAL


Standar kompetensi      : Memahami Struktur Sosial Serta Berbagai Faktor Penyebab Konflik   dan Mobilitas Sosial
Kompetensi Dasar       : Mengklasifikasikan bentuk-bentuk struktur sosial dalam fenomena kehidupan masyarakat
        A. STRUKTUR SOSIAL
1.      Definisi Struktur Sosial
Struktur sosial adalah cara bagaimana suatu masyarakat terorganisasi dalam hubungan-hubungan yang dapat diprediksikan melalui pola perilaku berulang antarindividu dan antarkelompok dalam masyarakat tersebut.
2.      Elemen Dasar Struktur Sosial
Struktur sosial memiliki empat elemen dasar sebagai berikut :
a)      Status Sosial
Status sosial merupakan kedudukan atau posisi seseorang dalam kelompok masyarakat, meliputi keseluruhan posisi sosial yang terdapat dalam suatu kelompok masyarakat besar, dari yang paling rendah dampai yang paling tinggi. Status sosial terbagi menjadi 3 yaitu :
1)      Ascribed Status
2)      Achieved Status
3)      Assigned Status
b)      Peran Sosial
Merupakan seperangkat harapan terhadap seseorang yang menempati suatu posisi atau status sosial tertentu. Menurur sudut pandangfunsionalis, peran memberikan sumbangan pada mobilitas masyarakat dengan cara memampukan tindakan sendiri.
c)      Kelompok
Merupakan sejumlah orang yang memiliki norma-norma, nilai-nilai, dan harapan-harapan yang sama, serta secara sadar dan teratur saling berinteraksi.
d)     Lembaga
Merupakan pola terorganisasi dari kepercayaan dan perilaku yang dipusatkan pada kebutuhan sosial yang mendasar.

B. DIFERENSIASI DAN STRATIFIKASI SOSIAL

1.      Diferensiasi sosial
a)      Pengertian
Diferensiasi sosial adalah proses penempatan orang-orang dalam berbagai kategori sosial yang berbeda, yang didasarkan pada perbedaan-perbedaan yang diciptakan secara sosial.
b)      Bentuk-bentuk diferensiasi sosial
1)      Ras dan etnis
Menurut Michael Banton (1976), ras merupakan suatu tanda peran, perbedaan fisik dijadikan dasar untuk menetapkan peran yang berbeda-beda. Pengertian ras menyangkut aspek biologis (ciri fisik, warna kulit, bentuk tubuh dan lain-lain) dan aspek social (menyangkut peran dan kebiasaab-kebiasaan yang sering dilakukan).
2)      Agama dan kepercayaan
Pada dasarnya suatu agama timbul karena adanya ketidakmampuan manusia mengungkap seluruh rahasia alam dengan menggunakan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pada hakikatnya agama adalah kepercayaan akan alam gaib, dari mana, bagaimana dan akan kemana manusia setelah mati,, dicantumkan dalam kitab=kitab suci.
3)      Gender (jenis kelamin)
Jenis kelamin merupakan ciri fisik yang dibawa sejak lahir dan tidak ditentukan sendiri oleh individu berdasarkan keinginannya.
4)      Profesi
Profesi (profession) adalah jenis pekerjaan yang dilakukan menggunakan tekhnik atau keterampilan secara intelektual.
5)      Klan (Clan)
Menurut Koentjaraningrat, klan adalah suatu kelompok kekerabatan yang terdiri atas semua keturunan dari seorang nenek moyang yang diperhitungkan melalui garis keturunan sejenis, yaitu keturunan warga pria atau wanita.
6)      Suku Bangsa
Menurut Koentjaraningrat, suku bangsa adalah golongan manusia yang terikat oleh kesadaran dan jati diri mereka akan kesatuan kebudayaan mereka, sehingga kesatuan kebudayaan tidak ditentukan oleh warga kebudayaan yang bersangkutan.
2.      Stratifikasi Sosial
a.       Pengertian
Stratifikasi sosial merupakan perbedaan sosial yang menunjukkan adanya tingkatan-tingkatan yang berbeda dalam suatu masyarakat.
b.      Macam-macam stratifikasi
1)      Berdasarkan status yang diperoleh secara alami
a)      Stratifikasi berdasarkan perbedaan usia (age stratification)
b)      Stratifikasi berdasarkan senioritas
c)      Stratifikasi berdasarkan jenis kelamin (sex stratification)
d)     Stratifikasi berdasarkan keanggotaan dalam kelompok tertentu
2)      Berdasarkan status yang diperoleh melalui serangkaian usaha
a)      Stratifikasi sosial dalam pendidikan
b)      Stratifikasi dalam bidang pekerjaan
c)      Stratifikasi dalam bidang ekonomi
c.       Faktor-faktor
Berdasarkan sifatnya, stratifikasi sosial terbagi menjadi :
a)      Stratifikasi sosial terbuka
Sistem stratifikasi sosial terbuka memberikan kesempatan kepada seseorang untuk berusaha dengan kemampuannya sendiri masuk ke kelas tertentu. Sistem stratifikasi sosial terbuka bersifat sementara karena gerak sosial (mobilitas sosial) dari status ke status lainnya dapat terjadi setiap saat dan dimana saja.
b)      Stratifikasi sosial tertutup
Pada sistem stratifikasi sosial tertutup (closed stratification) terdapat pembatasan terhadap kemungkinan pindahnya kedudukan seseorang dari suatu lapisan ke lapisan sosial lainnya. Stratifikasi sosial tertutup bersifat tetap, dan satu-satunya jalan supaya berada pada suatu lapisan kelas tertentu adalah melalui kelahiran.

3.      PENGARUH DIFERENSIASI DAN STRATIFIKASI TERHADAP MASYARAKAT.
Pengaruh diferensiasi dan stratifikasi sosial terhadap masyarakat yaitu meliputi aspek kehidupan sosial sebagai berikut :
a.       Kesehatan
Pengaruh diferensiasi dan stratifikasi terhadap kesehatan bisa dikatakan sebagai pengaruh tidak langsung, antara lain sebagai akibat dari ketidaksamaan tingkat ekonomi orang tersebut. Masyarakat yang tergolong dalam kelas bawah memiliki kesehatan fisik dan mental yang lebih rendah daripada golongan yang termasuk dalam ekonomi kelas menengah ke atas.
b.      Pendidikan
Di masyarakat sekarang ini, ada kecenderungan bahwa pendidikan merupakan faktor yang cukup penting untuk menentukan peluang apakah seseorang itu bisa sukses atau gagal dalam kehidupannya. Banyak faktor yang membuat masyarakat di kelas bawah hanya mendapatkan pendidikan yang lebih rendah baik dari segi kualitas maupun jenisnya.
c.       Harapan hidup
Tingginya angka kematian golongan masyarakat kelas bawah mungkin disebabkan oleh banyak faktor. Salah satunya karena sumber-sumber ekonomi yang dimiliki masyarakat kelas menengah ke atas lebih banyak, maka glongan ini memiliki kondisi lingkungan yang lebih baik dan juga perawatan kesehatan yang lebih baik. Sedangkan di sisi lain, masyarakat kelas bawah hanya memiliki alokasi dana perawatan kesehatan yang sedikit, atau bahkan tidak ada sama sekali karena sebian besar uang yang mereka miliki ditujukan untuk memenuhi kebutuhan pokok, sperti sandang, pangan, dan papan.
d.      Keadilan
Keterbatasan akses terhadap hukum, pada golongan masyarakat kelas bawah sering tidak diuntungkan dalam hubungannya dengan sistem keadilan. Kebanyakan dari mereka menjadi korban kejahatan karena kurangnya pengetahuan terhadap hukum. Bahkan tidak jarang mereka dicurigai sebagai pelaku kejahatan oleh aparat hukum. Sedangkan pada kelompok masyarakat kelas atas, karena penampilannya yang terkesan sopan dan terpelajar, mereka terhindar dari kecurigaan sebagai pelaku kejahatan.

Sumber belajar :
Idianto Muin, 2006. Sosiologi SMA/MA  untuk Kelas XI, Edisi 2. Jakarta : ERLANGGA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar