Standar
kompetensi : Memahami Struktur
Sosial Serta Berbagai Faktor Penyebab Konflik
dan Mobilitas Sosial
Kompetensi
Dasar : Mengklasifikasikan bentuk-bentuk
struktur sosial dalam fenomena kehidupan masyarakat
A. STRUKTUR
SOSIAL
1. Definisi
Struktur Sosial
Struktur sosial adalah
cara bagaimana suatu masyarakat terorganisasi dalam hubungan-hubungan yang
dapat diprediksikan melalui pola perilaku berulang antarindividu dan
antarkelompok dalam masyarakat tersebut.
2. Elemen
Dasar Struktur Sosial
Struktur sosial
memiliki empat elemen dasar sebagai berikut :
a) Status
Sosial
Status sosial merupakan
kedudukan atau posisi seseorang dalam kelompok masyarakat, meliputi keseluruhan
posisi sosial yang terdapat dalam suatu kelompok masyarakat besar, dari yang
paling rendah dampai yang paling tinggi. Status sosial terbagi menjadi 3 yaitu
:
1) Ascribed
Status
2) Achieved
Status
3) Assigned
Status
b) Peran
Sosial
Merupakan seperangkat
harapan terhadap seseorang yang menempati suatu posisi atau status sosial
tertentu. Menurur sudut pandangfunsionalis, peran memberikan sumbangan pada
mobilitas masyarakat dengan cara memampukan tindakan sendiri.
c) Kelompok
Merupakan sejumlah
orang yang memiliki norma-norma, nilai-nilai, dan harapan-harapan yang sama,
serta secara sadar dan teratur saling berinteraksi.
d) Lembaga
Merupakan pola
terorganisasi dari kepercayaan dan perilaku yang dipusatkan pada kebutuhan
sosial yang mendasar.
B. DIFERENSIASI
DAN STRATIFIKASI SOSIAL
1. Diferensiasi
sosial
a) Pengertian
Diferensiasi sosial
adalah proses penempatan orang-orang dalam berbagai kategori sosial yang
berbeda, yang didasarkan pada perbedaan-perbedaan yang diciptakan secara
sosial.
b) Bentuk-bentuk
diferensiasi sosial
1) Ras
dan etnis
Menurut
Michael Banton (1976), ras merupakan suatu tanda peran, perbedaan fisik
dijadikan dasar untuk menetapkan peran yang berbeda-beda. Pengertian ras
menyangkut aspek biologis (ciri fisik, warna kulit, bentuk tubuh dan lain-lain)
dan aspek social (menyangkut peran dan kebiasaab-kebiasaan yang sering
dilakukan).
2) Agama
dan kepercayaan
Pada
dasarnya suatu agama timbul karena adanya ketidakmampuan manusia mengungkap
seluruh rahasia alam dengan menggunakan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pada
hakikatnya agama adalah kepercayaan akan alam gaib, dari mana, bagaimana dan
akan kemana manusia setelah mati,, dicantumkan dalam kitab=kitab suci.
3) Gender
(jenis kelamin)
Jenis
kelamin merupakan ciri fisik yang dibawa sejak lahir dan tidak ditentukan
sendiri oleh individu berdasarkan keinginannya.
4) Profesi
Profesi
(profession) adalah jenis pekerjaan yang dilakukan menggunakan tekhnik atau
keterampilan secara intelektual.
5) Klan
(Clan)
Menurut
Koentjaraningrat, klan adalah suatu kelompok kekerabatan yang terdiri atas semua
keturunan dari seorang nenek moyang yang diperhitungkan melalui garis keturunan
sejenis, yaitu keturunan warga pria atau wanita.
6) Suku
Bangsa
Menurut
Koentjaraningrat, suku bangsa adalah golongan manusia yang terikat oleh
kesadaran dan jati diri mereka akan kesatuan kebudayaan mereka, sehingga
kesatuan kebudayaan tidak ditentukan oleh warga kebudayaan yang bersangkutan.
2. Stratifikasi
Sosial
a. Pengertian
Stratifikasi sosial
merupakan perbedaan sosial yang menunjukkan adanya tingkatan-tingkatan yang
berbeda dalam suatu masyarakat.
b. Macam-macam
stratifikasi
1) Berdasarkan
status yang diperoleh secara alami
a) Stratifikasi
berdasarkan perbedaan usia (age
stratification)
b) Stratifikasi
berdasarkan senioritas
c) Stratifikasi
berdasarkan jenis kelamin (sex
stratification)
d) Stratifikasi
berdasarkan keanggotaan dalam kelompok tertentu
2) Berdasarkan
status yang diperoleh melalui serangkaian usaha
a) Stratifikasi
sosial dalam pendidikan
b) Stratifikasi
dalam bidang pekerjaan
c) Stratifikasi
dalam bidang ekonomi
c. Faktor-faktor
Berdasarkan sifatnya,
stratifikasi sosial terbagi menjadi :
a) Stratifikasi
sosial terbuka
Sistem stratifikasi
sosial terbuka memberikan kesempatan kepada seseorang untuk berusaha dengan
kemampuannya sendiri masuk ke kelas tertentu. Sistem stratifikasi sosial
terbuka bersifat sementara karena gerak sosial (mobilitas sosial) dari status
ke status lainnya dapat terjadi setiap saat dan dimana saja.
b) Stratifikasi
sosial tertutup
Pada sistem
stratifikasi sosial tertutup (closed
stratification) terdapat pembatasan terhadap kemungkinan pindahnya
kedudukan seseorang dari suatu lapisan ke lapisan sosial lainnya. Stratifikasi
sosial tertutup bersifat tetap, dan satu-satunya jalan supaya berada pada suatu
lapisan kelas tertentu adalah melalui kelahiran.
3. PENGARUH
DIFERENSIASI DAN STRATIFIKASI TERHADAP MASYARAKAT.
Pengaruh diferensiasi
dan stratifikasi sosial terhadap masyarakat yaitu meliputi aspek kehidupan
sosial sebagai berikut :
a. Kesehatan
Pengaruh diferensiasi
dan stratifikasi terhadap kesehatan bisa dikatakan sebagai pengaruh tidak langsung,
antara lain sebagai akibat dari ketidaksamaan tingkat ekonomi orang tersebut.
Masyarakat yang tergolong dalam kelas bawah memiliki kesehatan fisik dan mental
yang lebih rendah daripada golongan yang termasuk dalam ekonomi kelas menengah
ke atas.
b. Pendidikan
Di masyarakat sekarang
ini, ada kecenderungan bahwa pendidikan merupakan faktor yang cukup penting
untuk menentukan peluang apakah seseorang itu bisa sukses atau gagal dalam
kehidupannya. Banyak faktor yang membuat masyarakat di kelas bawah hanya
mendapatkan pendidikan yang lebih rendah baik dari segi kualitas maupun
jenisnya.
c. Harapan
hidup
Tingginya angka
kematian golongan masyarakat kelas bawah mungkin disebabkan oleh banyak faktor.
Salah satunya karena sumber-sumber ekonomi yang dimiliki masyarakat kelas
menengah ke atas lebih banyak, maka glongan ini memiliki kondisi lingkungan
yang lebih baik dan juga perawatan kesehatan yang lebih baik. Sedangkan di sisi
lain, masyarakat kelas bawah hanya memiliki alokasi dana perawatan kesehatan
yang sedikit, atau bahkan tidak ada sama sekali karena sebian besar uang yang
mereka miliki ditujukan untuk memenuhi kebutuhan pokok, sperti sandang, pangan,
dan papan.
d. Keadilan
Keterbatasan akses
terhadap hukum, pada golongan masyarakat kelas bawah sering tidak diuntungkan
dalam hubungannya dengan sistem keadilan. Kebanyakan dari mereka menjadi korban
kejahatan karena kurangnya pengetahuan terhadap hukum. Bahkan tidak jarang
mereka dicurigai sebagai pelaku kejahatan oleh aparat hukum. Sedangkan pada
kelompok masyarakat kelas atas, karena penampilannya yang terkesan sopan dan
terpelajar, mereka terhindar dari kecurigaan sebagai pelaku kejahatan.
Sumber belajar :
Idianto Muin, 2006. Sosiologi SMA/MA untuk Kelas XI, Edisi 2. Jakarta : ERLANGGA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar